Masyarakat umum menyebut penyakit diabetes ini dengan sebutan penyakit kencing manis. Penyakit yang banyak diderita oleh kalangan usia diatas 40 tahun ini ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah (hiperglikemi ), sebagai akibat dari kekurangan insulin.
Dalam ilmu kesehatan, diabetes mellitus itu dibedakan dalam dua tipe, yaitu tipe 1, yang disebabkan oleh kekurangan isulin absolute akibat organ penghasil insulinnya rusak, dan tipe 2 yang disebabkan oleh jumlah insulin di dalam tubuh kurang memadai. Tipe 1 biasa diderita oleh anak-anak, sedangkan yang tipe 2 terjadi pada orang dewasa, khususnya diatas usia 40 tahun.
Penyakit diabetes merupakan “pintu” bagi sejumlah penyakit lain yang berbahaya, seperti penyakit hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit ginjal. Sedangkan faktor risiko yang dapat memicu terkena diabetes, adalah pola hidup tidak sehat, dan faktor keturunan. Karena itu, sedapat mungkin bagi yang memiliki faktor pemicu ini, harus dapat menekan terjadinya diabetes.
Diabebes juga dapat terjadi pada orang hamil. Makannya, dokter atau bidan yang memeriksa kehamilan usia diatas 6 bulan, sering juga menganjurkan pasien periksa kadar gula darah. Bila seorang ibu hamil kadar gula darahnya tinggi, maka dapat membahayakan janin maupun ibunya. Diabetes pada wanita hamil, dapat bersifat sementara. Artinya, setelah ia melahirkan, maka dapat normal kembali. Namun apabila sang ibu itu tidak dapat mengendalikan pola hidupnya, maka tidak mustahil, ia akan terus menyandang hiperglikemi alias penyakit kencing manis.
Bagi penderita diabetisi hendaknya mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana seperti sirup, kue, dan makanan manis lainnya. Makanlah karbohidrat kompleks seperti padi-padian (nasi, jagung, gandum), umbi-umbian, sagu, dsb. Kemudian, biasakan mengkonsumsi makanan berserat. Serat ini dapat mengendalikan nafsu makan, karena membuat perut terisi, sehingga tidak cepat merasa lapar. Selain itu, serat juga berfungsi memperlambat proses pencernaan, sehingga kadar gula darah menjadi relative stabil. Langkah lain yang mutlak harus diperhatikan, adalah membatasi konsumsi makana berlemak, banyak minyak, dan santan. Karena, makanan yang demikian ini dapat meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah, termasuk hipertensi dan penyakit jantung.
Kalau sudah telanjur terkena penyakit diabetes, apakah masih boleh berpuasa? Insya Allah puasa itu sangat bagus untuk kesehatan, dan dapat membuat tubuh menjadi sehat. Dalam hal ini, tak terkecuali bagi para penyandang sakit diabetes mellitus, alias kencing manis.
Secara umum, bagi yang biasa atau sering minum obat, perhatikan cara penggunaan obat yang benar berikut ini.
- Sebelum minum obat, bacalah cara pemakaiannya, perhatikan juga tanggal kadaluarsanya, jangan sampai obat sudah tidak layak pakai diminum juga.
- Minumlah obat sesuai anjuran, pada waktu yang tepat dan sesuai jangka waktu pengobatan yang telah ditentukan. Terutama untuk obat jenis antibiotik, bila diguankan secara sembarangan, maka sang kuman penyakit menjadi “perkasa”, tidak mempan diobati dengan obat itu lagi.
- Jangan mencampur berbagai jenis obat dalam satu wadah, bisa keliru ambil obat.
- Jangan buang etiket obat, supaya tidak salah pakai.
- Obat bebas dan obat bebas terbatas, bukan berarti boleh dipakai secara terus menerus.
Lantas, bagaimana pengaturan pemakaian obat selama puasa?
Penggunaan anti diabetic oral (ADO) saat puasa, untuk obat jenis sulfonylurea dengan dosis 1 x 1, obat diminum 1 x sehari pada saat berbuka puasa. Sedangkan kalau dosis yang biasa dipakai 2 x 1, maka obat pertama yang biasanya diminum pada pagi hari, dipindah waktu minumnya menjadi saat berbuka, sedangkan obat yang kedua yang biasa diminum pada petang hari, dialihkan ke saat makan sahur.
Untuk obat jenis Metformin dengan dosis 3 x 500 mg sehari, 1 tablet diminum sesudah sahur, 2 tablet diminum sesudah berbuka. Kalau biasa menggunakan jenis Metformin 2 x 500 mg / 850 mg sehari, maka 1 tablet diminum sesudah sahur, dan 1 tablet diminum sesudah buka puasa.
Bagi yang biasa menggunakan insulin, saat berpuasa hendaknya diatur menjadi demikian. Untuk yang biasa menggunakan dosis 1 x sehari, pagi hari, maka sewaktu puasa insulin disuntikkan pada sore hari menjelang berbuka puasa. Dan bagi yang biasa menggunakan insulin 2 x sehari, yang biasanya digunakan sebelum sarapan dan sebelum makan malam, maka diubah menjadi , insulin untuk pagi hari disuntikkan pada sore hari menjelang berbuka, mungkin dosisnya dikurangi menjadi 1/3-nya saja, dan insulin yang untuk sore hari, digunakan sebelum sahur, dengan dosis dikurangi hingga 1/2nya. Hal yang harus diingat, penderita diabetisi harus sahur dengan makan yang benar, bukan cemilan atau minum saja. Tapi harus makan, seperti makan nasi pada umumnya.
Nah, berikut ini, trik dan tips bermanfaat saat berpuasa bagi kita semua.
- Pada saat makan sahur, usahakan batasi minum teh dan kopi. Air putih lebih dianjurkan untuk kesehatan. Teh dan kopi ini dapat menyebabkan metabolism berjalan cepat, sehingga menimbulkan rasa harus lebih cepat ketimbang kalau tidak minum teh atau kopi.
- Dianjurkan makan makanan berserat dan yang lambat dicerna. Makan nasi, biji-bijian, kacang-kacangan, dll, bagus dibiasakan.
- Sewaktu berbuka, makanlah kurma, karena kurma mengandung gula, serat, karbohidrat, kalium, dan magnesium. Dengan mengkonsumsi kurma, tubuh akan relative cepat merasa segar, karena beberapa nutrisi dapat terisi. Selain kurma, pisang juga bagus dan dianjurkan, karena pisang juga mengandung gula, karbohidrat, magnesium, dan kalium.
- Saat berbuka sebaiknya batasi makanan gorereng-gorengan, karena makanan seperti ini banyak mengandung lemak yang akan membuat rasa haus, dan dapat memicu banyak penyakit, seperti hipertensi dan penyakit jantung koroner.
- Dianjurkan minum jus buah pada menjelang tidur setelah shalat tarawih. Trik ini bagus untuk menjaga stamina saat beraktivitas pada pagi harinya.
- Hindari banyak mengkonsumsi es dan sirup, karena akan membuat cepat kenyang, yang pada akhirnya asupan nutrisi menjadi kurang.
kiri-kanan : Ibu Hj. Diana Serlahwati, Ibu Hj. Ani Darmawati, Ibu Hj. Arriaty Azhari, Bp. H. Wahyudi, Ibu Veronica Basuki Purnama, Ibu Hj. Azizahwati, Ibu Hj. Wisna, Bp. H. Adeng Fathurrahman Hanafi |
kiri-kanan : Bp. H. Drs. Adeng Fathurrahman Hanafi Apt. (Moderator), Ibu Hj. Dra. Azizahwati MS. Apt. (pemakalah). |
Tips dan trik pola konsumsi makanan ini juga sangat bagus bila diterapkan selama kita melaksanakan ibadah umroh dan haji di tanah suci. Konsumsi makanan bergizi, dan jaga kondisi agar dapat beribadah secara optimal. Mari sambut panggilan Allah, Labaik Allahumma labaiiik, kami datang memeuhi panggilanMu ya Allah…….
Kami undang Anda untuk bersama-sama melaksanakan tawaf dan sa’I di Tanah Suci.
Sumber :
Artikel ini diadaptasi dari Ceramah Penyuluhan Kesehatan Bersama Kader PKK DKI Jakarta dalam mengisi acara Ulang tahun Ikatan Apoteker indonesia, pada tanggal 23 Juni 2014, Pemakalah Dra. Azizahwati MS Apt, Moderator Drs. Adeng F. Hanafi Apt.
Ariesta Tours Travel
Tang City Business Park Blok E/21
Jl. Jend. Sudirman, Cikokol - Tangerang
Telp. 622129239701, 622129239702
Fax. 622155781791
e-mail : ariestatourstravel2014@gmail.com
No comments:
Post a Comment