Monday, July 14, 2014

Meraih Ampunan Allah di bulan Ramadhan - oleh Ustad H. M. Soleh LC.

Abu Junaid Al-Khuza'i berkata: "'Seorang wanita dari suku Juhainah telah hamil karena zina. Ia datang kepada Nabi dan berkata,' Ya Rasulullah, saya telah terkena hukum Terbatas, maka laksanakanlah kepadaku. ' Nabi memanggil wali wanita itu dan bersabda , 'Peliharalah ia baik-baik, dan bila dia telah melahirkan anak, bawalah ia kemari.' Wali wanita itu melaksanakan perintah Nabi. Setelah melahirkan, wanita itu dihukum rajam. Sesudah ia mati Rasulullah ikut menyalatinya. Maka Umar berkata, 'Ya Rasulullah, kau menyalatkan wanita itu, padahal ia telah berzina. ' Rasulullah menjawab, 'Ia telah bertaubat dengan taubat yang andaikan pahala taubatnya dibagi-bagi pada tujuh puluh orang penduduk Madinah, niscaya masih cukup. Apakah ada orang yang lebih utama dari pada orang yang telah menyerahkan diri kepada hukum Allah? ' "(HR.Muslim)
Selama menunggu kelahiran anak hasil zina, wanita itu bertaubat nasuha. Ia benar-benar menyesali dosanya. Ia berhenti melakukan perbuatan zina. Iapun berjanji dalam taubatnya untuk tidak akan mengulangi perbuatan terkutuk tersebut. Kualitas taubatnya luarbiasa, sehingga nilainya tujuh puluh kali lipat kadar taubat yang diperlukan untuk menghapuskan dosa zinanya.
Makna cart maghfirah
Imam Al-Ghazali pernah menerangkan makna Al-Ghaffar. Al-Ghaffar bukan sekadar berarti Maha Pengampunan dosa, karena makna aslinya adalah Maha Menutupi. Allah dengan nama-Nya itu menutupi hal-hal yang buruk dalam diri manusia dengan sesuatu sehingga manusia nampak indah. Di antaranya:
    Wajah manusia aslinya jelek. Allah menutupinya dengan kulit wajah yang halus sehingga nampak indah. Bila tidak, maka wajah manusia sungguh menakutkan dan mengerikan. Manusia bagai hantu karena bukan wajah indah yang nampak, tapi tengkorak hidup. Isi perut manusia bermacam-macam. Di antaranya adalah kotoran. Andaikan Allah tidak memiliki asma Al-Ghaffar, maka rupa perut manusia sangat menjijikkan. bagai WC berjalan.    Dalam batin manusia terdapat keburukan-keburukan. Allah menciptakan hati. Dengan demikian keburukan-keburukan bisa tidak nampak keluar. Sebab bila orang lain mengetahui keburukan batin kita, kacaulah dunia ini. Seorang yang curiga dan buruk sangka kepada saudaranya, tetap bisa berhubungan mesra. Sebab keburukan batin berupa buruk sangka ditutupi oleh Allah dalam hatinya. Sehingga hanya Allah dan dirinya sendiri yang tahu. Permusuhan dan pertengkaran dapat dihindarkan antar manusia yang satu dengan yang lainnya. Untuk selanjutnya yang bersangkutan berusaha menata hatinya sesuai dengan tuntunan Allah.
    Dalam diri manusia ada dosa. Dosa itu penyakit. Allah menyembuhkannya dengan cara menutupinya, asal manusia bertobat. Mereka ini orang-orang baik yang disukai Allah. Dalam hal ini orang yang baik itu bukan mereka yang tak pernah melakukan perbuatan dosa. Sebab hanya Nabi dan Rasul yang tidak pernah melakukan dosa. Orang yang baik adalah orang yang di kala melakukan dosa, ia menyadari kesalahannya. Berikutnya ia bertaubat kepada Allah swt.

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan Syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal." (QS.Ali Imran:135-136)

(Tausiyah disampaikan oleh Ustad H. M. Soleh LC pada saat Kultum Ramadhan di Masjid As Salam Komp. Pertamina, Jakarta Utara)

Ustad H. M. Soleh LC, dengan ketua DKM Insinyur H. Suratno MM

Masjid As Salam Komp. Pertamina Tugu, Koja Jakarta Utara





Ariesta Tours Travel
Tang City Business Park Blok E/21
Jl. Jend. Sudirman, Cikokol - Tangerang
Telp. 622129239701, 622129239702
Fax.  622155781791
e-mail: ariestatourstravel2014@gmail.com